Kamis, 03 Mei 2012

Metode IP Address dan Konsep Subneting CIRD

  1. Metode IP Address

    IP Address (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan kepada perangkat jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP dimana protocol tersebut digunakan untuk meneruskan paket informasi (routing) dalam jaringan LAN, WAN dan Internet.Seluruh perangkat jaringan memiliki MAC Address (Media Access Control) yang berbeda-beda yang terdiri dari 12 digit bilangan heksa desimal (exm:  00:3f:1a:55:b4) yang dikeluarkan masing-masing vendor

    MAC Address adalah alamat fisik dari perangkat jaringan komputer sedangkan IP Addres adalah alamat jaringan komputer.

    Ddalam tulisan IP Address yang digunakan adalah IPv4 yang terdiri dari 32 bit bilangan binary, yang ditulis dalam 4 kelompok oktak dipisah dengan tanda titik, sebagai berikut:

    * kelas IP Address


    untuk membedakan kelas IP Address maka dibuat beberapa ketentuan sebagai berikut :
    - Oktat pertama pada kelas A dimulai dengan angka binery 0
    - Oktat pertama pada kelas B dimulai dengan angka binery 10
    - Oktat pertama pada kelas C dimulai dengan angka binery 110
    - Oktat pertama pada kelas D dimulai dengan angka binery 1110
    - Oktat pertama pada kelas E dimulai dengan angka binery 1111
    dan beberapa ketentuan lain:
    - Angka 127 pada kelas A sebagai IP Loopback/ IP kosong
    - network ID tidak boleh terdiri dari angka 0 semua atau 1 semua
    - host ID tidak boleh terdiri dari angka 0 semua atau 1 smeua
    Contoh IP Address kelas A

    Contoh IP Address Kelas B

    Contoh IP Address Kelas C
  2. Konsep Subnetting dengan CIRD (Classless Inter-Domain Routing)

    Sebenarnya Subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebua jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah diwilayah jl. Gatot Subroto.

    Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan kesubneting jaringan adalah seperti gambar dibawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.


    Terus apa itu Subnet Mask ? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai Subnet, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNETMASK nya. Jl. Gatot Subroto tampa gang yang saya tampilkan diawal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNETMASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tampa Gang). SUBNETMASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP address adalah sebagai berikut:


    * Perhitungan SUBNETING

    penulisan IP Address pada umumnya adalah dengan 192.168.1.2 namun adakalanya ditulis 192.168.1.2/24, apa artinya? Artinya bahwa IP Address 192.168.1.2 dengan subnetmask 255.255.255.0 . Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binary 1. Atau dengan kata lain, subnet mask nya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR, yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

    Pertanyaan berikutnya adalah subnetmask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan table dibawah:


    * Subnetting pada IP Address kelas C

    Ok, sekarang langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26?

    Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan subnet mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
    Perhitungan: Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subneting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blog subnet, alamat host, dan broadcast yang valid.jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
    1. Jumlah subnet = 2^x dimana x adalah banyaknya binary 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A), jadi jumlahnya subnet adalah 2^2=4 subnet
    2. jumlah host persubnet = 2^y -2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binary 0 pada oktet terakhir subnet. jadi jumlah host persubnet adalah : 2^6-2= 62 host
    3. blok subnet  = 256-192 (nilai oktet terakhir subnet mask)= 64. subnet berikutnya adalah 64+64= 192. jadi subnet lengkapnya adalah 0,64, 128, 192.
    4. bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid ? kita langsung buat tablenya. sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast 1 adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.



    Cara Lain:
    menentukan 192.168.1.0/26
    • Menentukan Subnet Mask
        11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
    • Menentukan interval antar host:
      jumalah maksimal subnet - jumlah subnet yang aka di tentukan
      255-192 = 63

      0-63
      64-127
      128-191
      192-255  
    Jadi,
    network: 0, 64, 128, 192
    broadcast : 63, 127, 191, 255
    subnetmask : 4
    jumlah host persubnet : 62

    * Subnetting pada IP Address Class B

    Berikut ini akan mencoba melakukan subnetting untuk IP Address Class B. Pertama, subnetmask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blog sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang "dimainkan" berdasarkan blog subnetnya. CIRD / 17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting class C, yang "dimainkan" dioktet ke 4. Sedangkan CIRD /25 sampai /30 (kalipatan) blok subnet kita "mainkan" dioktet ke 4, tapi setelah selesai oktet ke 3 berjalan maju (counter) dari 0,1,2,3, dst.


    kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk class B, dengan subnet mask  /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
    perhitungan:
    1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
    2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
    3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    4. Alamat host dan broadcast yang valid?

1 komentar:

  1. http://gudangfilem.blogspot.com/2009/05/download-film-horor-indonesia-part-2.html

    BalasHapus